Selasa, 02 Juni 2009

WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A

Wahai Ali, bagi orang MUKMIN ada 3 tanda-tandanya:
1) Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia.
2) Tidak terpesona dengan pujuk rayu.
3) Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia.
.Wahai Ali,bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:
1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda2nya:
1) Merahasiakan ibadahnya.
2) Merahasiakan sedekahnya
.3) Merahasiakan ujian yg menimpanya.
Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda2nya:
1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman.
Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya :
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.

Kamis, 28 Mei 2009

CIRI-CIRI MUKMIN SEJATI

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (al-Hujurat:15)
Tiada suatu pun dalam kehidupan ini yang lebih berharga bagi manusia daripada iman. Dengan bekal iman yang benar, seseorang akan bisa merasakan indahnya kehidupan dunia dan nikmatnya kehidupan akhirat. Sebab dalam hidup ini berlaku dua rumus paten, orang yang mati tetap memegangi imannya ia akan masuk sorga dengan segala keindahannya, dan orang yang mati tidak memiliki iman ia akan masuk neraka dengan segala kepedihannya.Meskipun kaidah ini sudah difahami oleh kebanyakan orang, tetapi dalam realitasnya banyak yang kurang bisa menerapkan teori ini dengan benar. Mereka itu mengaku beriman baru sebatas pengakuan lisan, tetapi hati dan amalnya kurang siap menerima iman yang sudah diikrarkan secara lisan tersebut. Golongan seperti itu dalam Islam disebut dengan golongan munafik. Dan adanya golongan ini disebutkan di dalam firman Allah “Dan di antara manusia ada orang yang mengatakan ‘Kami telah beriman kepada Allah’ tetapi sebenarnya mereka itu tidak beriman” (al-Baqarah:8).
Di sini kita melihat bahwa persoalan iman adalah soal yang pelik. Padahal ia menjadi tolok ukur keselamatan manusia di akhirat nanti. Melihat pentingnya persoalan ini maka wajar jika Allah menjelaskan tentang hakekat keberimanan seseorang di dalam al-Qur’an. Tentu tujuanya adalah supaya manusia tidak kesulitan mencari penduan hidup baginya.Banyak ayat di dalam al-Qur’an telah menyebutkan ciri-ciri orang yang beriman. Di antara ayat yang menyebutkan ciri-ciri mereka terdapat di dalam surat al-Hujurat ayat 15.Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (al-Hujurat:15)
Ayat di atas diawali dengan kata innama. Kata innama berfungsi untuk membatasi kata yang terletak sesudahnya. Dalam ayat ini yang dibatasi adalah istilah al-mu’minun (orang-orang yang beriman). Maksudnya, orang-orang mukmin itu hanyalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan di dalam lanjutan ayat tersebut.Kemudian di akhir ayat tersebut Allah menegaskan sekali lagi, bahwa orang beriman yang memiliki sifat tersebut adalah mereka yang benar-benar beriman. Sifat-sifat itu adalah;
1. Beriman kepada Allah dan RasulNyaIstilah beriman bukan sekedar percaya. Jika maksud beriman sekedar percaya, maka iblis pun termasuk orang yang beriman kepada Allah. Sebab Iblis sangat percaya adanya Allah dengan segala sifatNya. Beriman maksudnya adalah percaya di dalam hatinya, lisannya mengucapkan kepercayaannya, dan anggota tubuh yang lain mengamalkan konsekuensi dari keimanannya.
Dari batasan ini, beriman kepada Allah dan RasulNya, adalah meyakini di dalam hati, lisannya mengucapkan dua kalimah syahadat, dan seluruh gerak hidupnya merupakan perwujudan dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
2. Tidak ragu-raguKeraguan terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah sebagai ajaran dari Allah menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Demikian juga, keraguan terhadap benarnya ajaran itu juga membatalkan keimanannya. Maka orang yang beriman meyakini dengan sepenuh hati kebenaran ajaran Allah dan RasulNya. Ajaran itulah ajaran yang benar. Tidak ada kebenaran hakiki di luar ajaran yang diajarkan oleh Allah dan RasulNya.
3. Berjihad dengan harta dan jiwaJihad artinya adalah bersungguh-sungguh. Kesungguhan merupakan buah dari kemantapan hati terhadap sesuatu yang diyakininya. Orang yang tak yakin tak akan sanggup melakukan sesuatu dengan segala kesungguhan hati. Kalaupun ia mengamalkannya maka ia akan mengamalkan dengan setengah hati. Tetapi jika ia meyakini dengan keyakinan yang penuh, ia akan bisa mengamalkan dengan sepenuh hati, dan dengan segala kecintaannya. Demikianlah, buah dari mantapnya keyakinan, dan tidak adanya keraguan sedikitpun, ia mantap dalam mentaati perintah Allah dan RasulNya, serta menjauhi larangan Allah dan RasulNya. Meski apapun yang akan menimpanya, kemantapannya tidak akan menyurutkannya dari mentaati Allah dan RasulNya.
Manusia memiliki kecenderungan menyukai sesuatu yang identik dengan dirinya. Ia akan menyukai orang lain yang memiliki banyak persamaannya dengan dirinya. Demikian juga dalam masalah keimanan ini. Ia akan merasa senang jika orang lain memiliki keimanan seperti dirinya. Terlebih lagi bahwa keimanan ini akan menyelamatkan, maka ia akan berusaha supaya orang lain pun selamat, karena memiliki keimanan itu. Aktifitas membawa orang lain untuk mengikuti apa yang diyakininya merupakan langkah selanjutnya dari jihadnya. Seorang mukmin harus melakukan tugas ini.
Jika orang lain menentang ajakannya, bahkan berusaha menghalangi usahanya untuk menebar rahmat, ia tidak boleh diam. Dengan segala daya upaya ia harus lakukan untuk mengamankan misi penting itu. Bahkan jika perlu mengangkat senjata untuk membela agamanya, maka itu akan dilakukannya juga. Inilah puncak dari jihad fi sabilillah, sebagaimana sabda Rasulullah saw
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
Pokok persoalannya adalah Islam, pilar penyangganya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad (HR at-Tirmidzi)

Akhlak Yang Mulia dan Amal-Amal Yang Baik

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Mengajak Manusia Kepada Akhlak Yang Mulia Dan Amal-Amal Yang BaikOlehAl-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir JawasRasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja dan memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” [3]Sesungguhnya antara akhlak dengan ‘aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Karena akhlak yang baik sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang Muslim berarti semakin kuat imannya.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.” [4]Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akhlak yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk Surga.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.” [5]Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pula:“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat majelisnya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya...” [6]Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Surga, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Dan ketika ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Neraka, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Lidah dan kemaluan.” [7]Ahlus Sunnah juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, menganjurkan untuk bersilaturrahim, serta berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan Ibnu Sabil. [8] Mereka (Ahlus Sunnah) melarang dari berbuat sombong, angkuh, dan zhalim. [9] Mereka memerintahkan untuk berakhlak yang mulia dan melarang dari akhlak yang hina.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina.” [10]Sungguh akhlak yang mulia itu meninggikan derajat seseorang di sisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam“Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai derajat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.” [11]Akhlak yang mulia dapat menambah umur dan menjadikan rumah makmur, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:“... Akhlak yang baik dan bertetangga yang baik keduanya menjadikan rumah makmur dan menambah umur.” [12]Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sebutkan dalam firman-Nya:“Dan sesungguhnya kamu benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” [Al-Qalam : 4]Hal ini sesuai dengan penuturan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya.” [13]Begitu pula para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Dan di antara akhlak Salafush Shalih Radhiyallahu ‘anhum, yaitu:1. Ikhlas dalam ilmu dan amal serta takut dari riya’.2. Jujur dalam segala hal dan menjauhkan dari sifat dusta.3. Bersungguh-sungguh dalam menunaikan amanah dan tidak khianat.4. Menjunjung tinggi hak-hak Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.5. Berusaha meninggalkan segala bentuk kemunafikan.6. Lembut hatinya, banyak mengingat mati dan akhirat serta takut terhadap akhir kehidupan yang jelek (su’ul khatimah).7. Banyak berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, dan tidak berbicara yang sia-sia.8. Tawadhdhu’ (rendah hati) dan tidak sombong.9. Banyak bertaubat, beristighfar (mohon ampun) kepada Allah, baik siang maupun malam.10. Bersungguh-sungguh dalam bertaqwa dan tidak mengaku-ngaku sebagai orang yang bertaqwa, serta senantiasa takut kepada Allah.11. Sibuk dengan aib diri sendiri dan tidak sibuk dengan aib orang lain serta selalu menutupi aib orang lain.12. Senantiasa menjaga lisan mereka, tidak suka ghibah (tidak menggunjing sesama Muslim).13. Pemalu. [14]Malu adalah akhlak Islam, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu.” [15]Begitu juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata.” [16]14. Banyak memaafkan dan sabar kepada orang yang menyakitinya.“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” [Al-A’raaf: 199]15. Banyak bershadaqah, dermawan, menolong orang-orang yang susah, tidak bakhil/tidak pelit.16. Mendamaikan orang yang mempunyai sengketa.17. Tidak hasad (dengki, iri), tidak berburuk sangka sesama Mukmin.18. Berani dalam mengatakan kebenaran dan menyukainya. [17]

Mesin Cnc


CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam dunia industri. Mesin ini berfungsi untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain yang dipergunakan. Dengan kata lain kita tidak memerlukan operator yang banyak untuk mengoperasikan beberapa mesin yang ada. Cukup dikontrol dengan CNC saja maka mesin yang dikontrol bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita," ujar Ir. Oegik Soegihardjo, MA, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Industri UKP."Sebagai contoh, CNC telah banyak dipergunakan dalam industri logam. Dalam kondisi ini, CNC dipergunakan untuk mengontrol sistem mekanis mesin-mesin perkakas dan pemotong logam. Jadi seberapa tebal dan panjangnya potongan logam yang dihasilkan oleh mesin pemotong logam, dapat diatur oleh mesin CNC. Saat ini tidak hanya industri logam saja yang memanfaatkan teknologi mesin CNC sebagai proses automatisasinya. Beberapa industri di bidang lain juga telah memanfaatkannya," lanjut alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.Keunggulan dari CNC sendiri adalah kemudahannya untuk de-program sesuai dengan kebutuhan. "CNC cukup kita program melalui software Fanuc. Melalui software inilah kinerja CNC kita atur, dengan mengatur kinerjanya berarti kita telah mengatur proses automatisasi untuk mesin-mesin industri yang lainnya, karena pada dasarnya mesin ini menjadi pengontrol bagi kinerja mesin lainnya," papar pria kelahiran Kediri, 26 Nopember 1959 itu."Mesin ini bekerja sesuai dengan program yang kita berikan kepadanya. Program yang kita berikan tentu harus sudah sesuai dengan rencana yang hendak kita gunakan dalam suatu perusahaan. Mesin CNC dapat mengontrol beberapa mesin yang dihubungkan kepadanya. Jika kita telah mengubah rencana yang ada dalam perusahaan, kita bisa menghapus program lama yang ada dalam CNC dan kita tuliskan program baru di dalamnya," lanjutnya.Bagi mahasiswa Teknik Mesin, keberadaan mesin ini sangat bermanfaat bagi mereka. Mahasiswa dapat mengaplikasikan mata kuliah pemrograman mesin-mesin CNC serta praktikum CNC secara langsung. "Kita tidak mengharap dengan adanya mesin ini, mahasiswa Teknik Mesin menjadi expert di bidang CNC. Tapi cukup dengan memahami CNC secara umum saja sudah cukup membawa arti dengan hadirnya mesin tersebut," ucap pria yang memperoleh gelar MA dari Institut Alkitab Tiranus Bandung.Keberadaan mesin CNC sendiri nantinya juga akan dipergunakan untuk penerimaan order dari beberapa industri. "Penerimaan order itu bisa berupa pembuatan barang-barang dari logam, misal mur, baut. Kami siap menerima order tersebut," tandas pria yang juga staf pengajar Manajemen Industri, Pompa dan Kompresor di Jurusan Tenik Mesin UKP.